TAHAJJUD
Segala puji hanyalah milik ALLAH, Rabb yang Maha Suci lagi Maha Agung, Maha Pengasih, Maha Penyayang, penguasa alam semesta. Salam dan selawat semoga senantiasa kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam beserta istri dan keluarga beliau.
Tahajjud adalah salah satu shalat sunat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan ada hadis yang mengatakan bahwa Tahajjud adalah shalat yang wajib bagi seluruh Nabi dan Rasul. Namun tahajjud adalah sunat bagi kita umat Islam.
Mengetahui keutamaannya yang sangat besar, maka ada baiknya bagi kita yang bercita-cita menginginkan gunung pahala untuk dapat melaksanakan Tahajjud sebagaimana yang diajarkan Rasulullah.
Namun harus kita ketahui bahwa shalat Rasulullah tentu tidak dapat kita samai, karena beliau berdiri membaca ayat hampir 50 ayat dalam satu raka'at, belum termasuk rukuk dan sujud beliau yang lamanya sama dengan 50 ayat itu. Hingga dikatakan oleh Aisyah bahwa Rasulullah shalat hingga kaki-kaki beliau bengkak.
Demi ALLAH, kita adalah bangsa Melayu yang belum mengerti banyak bahasa Arab, untuk itu kita mencoba menerangkan beberapa sunnah Rasulullah yang berhubungan dengan Tahajjud dengan semampu yang kita dapat melaksanakannya. Semoga dengan file yang sangat ringkas ini kita bersemangat untuk mencintai Rasul dan sunnah beliau yaitu melaksanakan shalat sunat Tahajjud.
ANJURAN BER-TAHAJJUD
FIRMAN ALLAH
[QS:17 Al Israa’:79]. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
SABDA RASULULLAH
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tuhan kita Yang Maha Suci lagi Maha Luhur setiap malam turun ke langit dunia ketika malam tinggal sepertiga terakhir. DIA berfirman:
“Barangsiapa yang berdoa kepada-KU niscaya AKU akan kabulkan permohonannya. Dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada-KU niscaya AKU akan mengampuninya.”
[Hadis Qudsy riwayat: Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad Darami]
PERSIAPAN SEBELUM TAHAJJUD
Ada banyak pendapat tentang tata cara pelaksanaan Tahajjud, namun milis kita hanya merekomendasikan satu pendapat yang menurut kita paling baik.
Fatwa yang kita pilih adalah pendapat yang mengatakan bahwa anjuran ketika melaksanakan Tahajjud yaitu dengan urutan:
Fatwa yang kita pilih adalah pendapat yang mengatakan bahwa anjuran ketika melaksanakan Tahajjud yaitu dengan urutan:
Persiapan sebelum shalat:
1. Tidur terlebih dahulu
2. Bangun pada sepertiga malam terakhir
3. Bersiwak atau menggosok gigi, kemudian berwudhu dan memakai pakaian yang bersih dan rapi
Pelaksanaan shalat:
1. Shalat Tahajjud sebanyak 10 raka'at yaitu setiap dua raka'at dengan satu salam.
2. Shalat Witir sebanyak 1 raka'at
1. MENGAPA TIDUR TERLEBIH DAHULU?
Supaya ketika ber-tahajjud kita tidak terlalu mengantuk (kecuali orang yang terbiasa begadang), maka kita dianjurkan tidur terlebih dahulu. Di zaman yang serba canggih ini tentu sangat mudah bagi kita untuk dapat bangun tepat waktu. Kita dapat membeli jam weker, kemudian setel pada jam sepertiga malam terakhir agar kita mendapati saat-saat shalat yang paling disukai ALLAH subhanahu wa ta’ala sebagaimana diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: “Shalat yang paling disukai oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala adalah shalatnya Nabi Dawud ‘alaihissalam. Dan puasa yang paling disukai oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala adalah puasanya Nabi Dawud. Beliau biasa tidur seperdua malam dan shalat pada sepertiganya, kemudian tidur lagi seperenamnya. Dan beliau berpuasa satu hari dan tidak berpuasa satu hari.” [Bukhari - Kitab Tahajjud]
1. MENGAPA TIDUR TERLEBIH DAHULU?
q Dari Aisyah, katanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila kamu mengantuk ketika shalat, maka tidurlah terlebih dahulu sampai hilang rasa kantukmu. Karena bila kamu mengantuk dalam shalat, mungkin suatu ketika kamu bermaksud memohon ampunan kepada ALLAH, tetapi ternyata kamu justeru memaki-maki diri kamu sendiri (karena salah baca doa).”
[Muslim - Kitab Shalat Musafir dan Qashar]
q Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila kamu shalat malam, hendaklah kamu kuasai bacaan Al-Qur’an yang kamu baca. Bila kamu sudah tidak mengerti apa yang kamu baca (karena mengantuk), maka tidurlah dahulu.”
[Muslim - Kitab Shalat Musafir dan Qashar]
Itulah beberapa hadis yang mengajarkan betapa ALLAH memberi kemudahan bagi hamba-hamba-NYA yang ingin menyembah-NYA.
2. SEPERTIGA MALAM TERAKHIR
3. MENGGOSOK GIGI
Dizaman modern ini semestinya kita adalah umat Islam yang dapat mencapai kesempurnaan terbaik dalam hal-hal sunat seperti memakai baju yang bersih dan rapi serta mulut yang harum. Karena shalat adalah munajat berhadapan dengan ALLAH dan ia merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada ALLAH azza wa jalla.
Adapun anjuran untuk menggosok gigi adalah hadis mutafaq ‘alaihi:
Dari Hudzaifah ia berkata bahwa apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun untuk melaksanakan shalat Tahajjud, beliau menggosok giginya dengan siwak.”
[HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad Darami]
Dan tentu saja zaman canggih seperti sekarang ini ada banyak cara untuk mengharumkan rongga mulut yaitu dengan aneka merk penyegar mulut, pasta gigi dan sikat gigi yang jauh lebih sempurna daripada membersihkan gigi dengan siwak kayu. Kita ketahui bahwa menggosok gigi dengan kayu Siwak cenderung dapat melukai gusi.
PELAKSANAAN SHALAT TAHAJJUD
Dalam banyak hadis kita temukan bahwa Tahajjud hendaknya diiringi dengan Witir. Karena itu kitapun berpendapat bahwa Witir ini harus menyertai Tahajjud, yaitu dengan jumlah raka'at maksimal 11 (sebelas) yang terdiri dari:
1. Shalat Tahajjud sebanyak 10 (sepuluh) raka'at dengan setiap dua raka'at maka satu salam. Berarti ada lima kali salam.
2. Shalat Witir sebanyak 1 raka'at dengan satu salam.
JUMLAH RAKA'AT TAHAJJUD RASUL
q Dari Abdullah bin Umar, dia berkata: Sesungguhnya seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah caranya shalat malam (Tahajjud)?” Beliau SAW bersabda: “Dua-dua, apabila engkau khawatir (masuk waktu) Subuh, maka laksanakanlah Witir satu raka'at.” [Bukhari & Muslim]
q Dari Ibnu Abbas, dia berkata: “Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 13 (tiga belas) raka'at yaitu pada malam hari.” [Bukhari]
q Dari Masruq, dia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah tentang shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam hari, maka dia (Aisyah) berkata: “7 (tujuh), 9 (sembilan) dan 11 (sebelas) raka'at, selain dua raka'at Fajr.” [Bukhari]
q Dari Aisyah dia berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa shalat di malam hari 13 (tiga belas) raka'at termasuk Witir dan dua raka'at shalat Fajar.” [Bukhari]
q Dari Qasim bin Muhammad, katanya dia pernah mendengar Aisyah berkata: “Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam 10 raka’at. Kemudian beliau Witir 1 raka’at. Sesudah itu shalat sunat Fajar 2 raka’at. Jadi jumlahnya 13 raka’at.” [Muslim]
q Dari Jabir katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya orang. Tanyanya: “Shalat (malam) bagaimanakah yang lebih baik?” Rasulullah menjawab: “Yang lama berdirinya.” [Muslim]
------ Dan masih banyak lagi hadis shahih lainnya dari Bukhari dan Muslim yang menyebut tentang anjuran mengerjakan Tahajjud bersamaan dengan Witir yang jumlahnya adalah 11 (sebelas) raka'at. (10 Tahajjud + 1 Witir). Kemudian jika ada yang bertanya, bolehkah melebihi dari 11 raka'at??? Maka kita katakan “jangan, tidak usah”. Rasulullah sudah mencontohkan cukup 11, meskipun sebenarnya kita mampu lebih dari itu. Namun yang utama dari pahala shalat adalah kekhusyuan, bukan jumlah bilangan raka'at.
Tata cara shalat sunat Tahajjud dan Witir sama seperti tata cara shalat yang lainnya. Banyak pendapat ulama tentang hal ini.
Dan kita merekomendasikan sebagai berikut:
Ø Niat shalat Tahajjud 2 (dua) raka'at dan Witir 1 (satu) rakaat
Ø Membaca doa Iftitah sesudah takbiratul ihram
Ø Membaca Fatihah
Ø Ayat-ayat yang dibaca:
v Tahajjud ke-1 > Al-Baqarah: 284-286 dan Al-Ikhlas
v Tahajjud ke-2 > Ali Imran dan Al-Ikhlas
v Tahajjud ke-3 > Al Kahfi: 102-110 dan Al-Ikhlas
v Tahajjud ke-4 > Ayat Qursy dan Al-Ikhlas
v Tahajjud ke-5 > Al-Lail dan Al-Ikhlas
v Ayat yang dibaca saat Witir yaitu Sabbihisma rabbika (Al-A’laa)
Ø Ayat-ayat yang kita pilihkan itu tentu saja ada keutamaannya tersendiri sebagaimana ada dalam sabda Rasul, namun belum tentu orang awam seperti kita ini dapat menghafal ayat yang panjang-panjang.
Ø Karena itu untuk orang umum seperti kita, maka sebaiknya kita membaca ayat-ayat yang pendek yaitu Ayat Qursy dan Qulhu (Al-Ikhlas) pada semua rakaat Tahajjud (pendapat lain yaitu Al-Kafirun dan Al Ikhlas). Dan gabungan dua surah Muawidzat pada shalat Witir yaitu An-Naas dan Al-Falaq.
Ø Jika kita hanya ingin shalat Tahajjud 2 rakaat saja, maka itu sudah cukup bagi kita. Namun bagaimanapun juga kita tetap dianjurkan menambahnya dengan Witir 1 rakaat. Itulah rakaat yang paling minimal. Dan tentu ALLAH tidak akan pernah jemu dan bosan menerima ibadah hamba-NYA.
Ø Setelah selesai mengerjakan Tahajjud, kita boleh berzikir istigfar dan lainnya sebagaimana pada zikir shalat. Atau kita dapat langsung berdoa dengan bacaan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat Bukhari. Dan untuk shalat Witir, setelahnya kita boleh berdoa atau berzikir atau kembali tidur. Para ulama Syafi’i berpendapat bahwa tidak ada batasan berdoa, baik itu dengan bahasa Arab maupun dengan bahasa ibu, karena ALLAH tentu lebih mengetahuinya walaupun hanya dalam hati.
Ø Adapun tentang 2 rakaat Shalat sunat Fajar yang dimaksud dalam hadis itu adalah shalat sunat ba’diyah (sebelum) Subuh yaitu sesudah adzan Subuh dikumandangkan.
Artinya :
Ya Allah, bagiMU segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. BagiMU segala puji.
Engkau raja penguasa langit dan bumi. BagiMU segala puji Pemencar cahaya langit dan bumi. BagiMU segala puji, engkaulah yang hak, dan janjiMU adalah hak dan perjumpaanMU adalah hak, dan firmanMU adalah hak, dan sorga adalah hak, dan neraka adalah hak, dan nabi-nabi adalah hak, dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam adalah hak, dan hari kiamat adalah hak.
Ya Allah kepadaMU kami bertawakkal, kepadaMU kami kembali, dan kepadaMU kami rindu dan kepadaMU kami berhukum. Ampunilah kami atas dosa-dosa yang sudah kami lakukan dan dosa yang terdahulu, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan.
Engkaulah Tuhan yang Awwal (Permulaan) dan Akhir. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan Alam semesta. Tiada daya dan kuasa melainkan kepunyaan Allah.
0 komentar:
Posting Komentar